Baca Juga
Peringatan Dan Perhatian... !!!!
Buat yang mau copas ini tulisan silahkan coba hubungi Admin (Indra Yulianto).
Salam sejahtera untuk kita semua.
Sehubungan dengan dimulainya tahun ajaran baru untuk kalender akademik ST-KIP Payakumbuh dimanapun sobat berada, disini penulis ingin berbagi sebuah makalah yang mungkin sangat bermanfa'at untuk adek-adek atau kakak-kakak senior yang memang membutuhkannya. Selengkapnya silahkan lanjutkan membaca.
Contoh makalah ini penulis persembahkan spesial untuk kakak-kakak senior dan teman-teman se prodi penulis, Prodi Bahasa Indonesia dimanapun kalian berada, dapat salam dari Admin (Indra Yulianto).
Ok, selanjutnya Penulis titip salam buat yang spesial dihati penulis yakninya buat si, siapa ya... mmm.O ooo.. lupa, penulis kan lagi JOMBLO,,, zzz.. ( becanda mulu ).
Oklah daripada bertele tele , kita Langsung aja ke TKP... !!!
Oklah daripada bertele tele , kita Langsung aja ke TKP... !!!
Oleh
:
Kelompok Indra Yulianto
1. Indra Yulianto 15510295
2. M. Afdil 15510197
3. M. Romi 15510276
4. Refi Chandra 15510337
5. Al 15510342
6. Andres R 15510361
7. Alvin K. 15464747
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI BANDUNG
STKIP
SILIWANGI BANDUNG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
pada akhirnya makalah ini dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah
ditetapkan. Terima kasih kepada keluarga, dosen, sahabat yang selalu setia, tak
pernah lelah, dan tak pernah
bosan-bosannya untuk mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat kepada
kami.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan. Selain
daripada itu dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari segi isi, struktur penulisan maupun hal-hal lainnya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran positif yang membangun dari
pembaca sekalian untuk perbaikan dikemudian hari.
Harapan penulis, semoga makalah ini
dapat berguna dan dapat digunakan sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan
mahasiswa lain.
Cianjur, 21 Maret
2015
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar
i
Daftar
Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistematis Proses Pendidikan 3
B. Definisi Proses Pendidikan
C. Tujuan Proses Pendidikan
D. Masalah dalam Proses Pendidikan
E. SolusipadaMasalah
Proses Pendidikan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi
segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menetukan
kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan.
Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi,
yaitu kualitas komponen dan kualitas penglolaannya. Kedua segi tersebut satu
sama lainnya saling bergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik,
seperti tersedianya sarana-prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak
ditunjang dengan pengelolaan yang handal maka pencapaian tujuan tidak akan
tercapai secara optimal. Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam
kondisi serba kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup
makro, meso dan mikro. Pengelolaan proses dalam lingkup makro berupa kebijakan-kebijakan
pemerintah yang lazimnya dituangkan dalam bentuk UU pendidikan, peraturan
pemerintah, SK mentri, SK dirjen, serta dokumen-dokumen pemerintah tentang
pendidikan tingkat nasional yang lain.
Pengelolaan dalam ruang lingkup meso merupakan
implikasi kebijakan-kebijakan nasional kedalam kebijakan operasional dalam
ruang lingkup wilayah dibawah tanggung jawab Kakanwil dan Depdikbud.
Pengelolaan dalam ruang lingkup mikro merupakan
aplikasi kebijakan-kebijakan pendidikan yang berlangsung didalam lingkungan
sekolah ataupun kelas, sanggar-sanggar belajar, dan satuan-satuan pendidikan
lainnya dalam masyarakat. Dalam ruang lingkup ini kepala sekolah, guru, tutor,
dan tenaga-tenaga pendidikan lainnya memegang peran penting di dalam
pengelolaan pendidikan untuk menciptakan kualitas proses dan pencapaian hasil
pendidikan. Misalnya seorang guru ia wajib menguasai pengelolaan kegiatan
belajar mengajar, termasuk didalamnya pengelolaan kelas dan siswa.
Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu
terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab
berkembangnya tingkah laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya
dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal itu. Di sini jelas
bahwa pendayagunaan teknologi pendidikan memegang peranan penting. Pengelolaan
proses pendidikan harus memperhitungkan perkembangan IPTEK. Karena itu setiap
guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidikan terutama yang
diseminasikan secara luas oleh pemerintah serta PPSI, belajar tuntas (mastery learning),
pendekatan CBSA dan keterampilan proses muatan local dalam kurikulum dan
lain-lainnya agar dapat diambil manfaatnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu Proses Pendidikan?
2. Bagaimana
Peranan dan Fungsi Proses Pendidikan?
3. Apa
Masalah yang sering terjadi dalam Proses Pendidikan?
4. Apa
Solusi terbaik dalam menanggapi Masalah dalam Proses Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk
Mengetahui Apa itu Proses Pendidikan.
2. Untuk
Mengetahui Peranan dan Fungsi Proses Pendidikan.
3. Untuk
Mengetahui Masalah dan Solusi dalam Proses Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistematis Proses Pendidikan
1. Pengertian
Proses
Proses adalah adalah
urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan
suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan
terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
Bandingkan dengan pengolahan.
Definisi lain dari
proses adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait atau berinteraksi, yang
mengubah input menjadi output Kegiatan ini memerlukan alokasi sumber daya
seperti orang dan materi. Input dan output yang dimaksudkan mungkin tangible
(seperti peralatan, bahan atau komponen) atau tidak berwujud (seperti energi
atau informasi). Output juga dapat tidak diinginkan, seperti limbah atau
polusi.
2. Pengertian
Pendidikan
Pendidikan
adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang
yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang
lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki
efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap
pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah
dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah
hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global,
Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya
mengakui hak setiap orang atas pendidikan. Meskipun pendidikan adalah wajib di
sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di
sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk
pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.
Menurut
John Dewey (1978)“Aducation is all one with growing; it has
no end beyond itself.” (Pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan
pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya)
sedangkan menurut H.H Horne dalam
pengertian luas, “pendidikan merupakan perangkat
dengan mana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri
sendiri, dan mempertahankan ideal-idealnya.”
B. Definisi Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi
segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menetukan
kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan.
Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi,
yaitu kualitas komponen dan kualitas penglolaannya. Kedua segi tersebut satu
sama lainnya saling bergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik,
seperti tersedianya sarana-prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak
ditunjang dengan pengelolaan yang handal maka pencapaian tujuan tidak akan
tercapai secara optimal. Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam
kondisi serba kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Pengelolaan proses pendidikan
meliputi ruang lingkup makro, meso dan mikro. Pengelolaan proses dalam lingkup
makro berupa kebijakan-kebijakan pemerintah yang lazimnya dituangkan dalam
bentuk UU pendidikan, peraturan pemerintah, SK mentri, SK dirjen, serta
dokumen-dokumen pemerintah tentang pendidikan tingkat nasional yang lain.
C. Tujuan Proses Pendidikan
Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu
terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab
berkembangnya tingkah laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya
dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal itu. Di sini jelas
bahwa pendayagunaan teknologi pendidikan memegang peranan penting. Pengelolaan
proses pendidikan harus memperhitungkan perkembangan IPTEK. Karena itu setiap
guru wajib mengikuti dengan seksama inovasi-inovasi pendidikan terutama yang
diseminasikan secara luas oleh pemerintah serta PPSI, belajar tuntas (mastery
learning), pendekatan CBSA dan keterampilan proses muatan local dalam kurikulum
dan lain-lainnya agar dapat diambil manfaatnya.
D. Masalah dalam Proses Pendidikan
Dalam
proses pendidikan yang dewasa kini, sering terjadi berbagai masalah dalam
berbagai konteks tingkatan, usia maupun gender, hal ini diyakini karena
berbagai paktor yang mempengaruhinya diantaranya :
1. Kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang terolah untuk mengamban pendidikan yang
modern ini.
2. Persaingan
Global yang tak terkendali hingga kini sampai pada puncaknya persaingan pada
MEA.
3. Belum
meratanya tarap hidup setiap peserta didik serta sarana yang mendukung dalam
proses pendidikan yang berpengaruh
terhadap minat untuk bersekolah.
4. Hilangnya
Etika atau budaya ramah tamah dalam kehidupan sehari-hari yang terbawa dalam
lingkungan pendidikan.
5. Rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap pentingnys pendidikan.
E. Solusi pada Masalah Proses
Pendidikan
Masalah-masalah yang terjadi dalam proses pendidikan
sering kali lumrah dalam penyelesaiannya yang belum terrealisasi dengan baik
dan merata. Dalam hal ini perlu diupayakan solusi-solusi yang mampu memberikan
epek positip bagi permasalahan pendidikan di Indonesia.
Berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan
untuk membantu dan membangun agar permasalahan pendidikan di Indonesia menjadi
lebih baik :
1.
Perlunya mengepektikan kembali
proses-proses pelatihan terhadap tenaga pendidik maupun kependidikannya
sehingga peserta didik lebih siap untuk mengemban proses pendidikan yang
modern.
2.
Perlunya publikasi yang lebih inten dan
dapat mengakomodir peserta didik di usia yang produktip sehingga diharapkan
dapat bersaing di masyarakat kelak nanti mereka lulus.
3.
Mengoptimalkan program-program bantuan
pemerintah khususnya peningkatan tarap hidup, diantaranya ; Program keluarga
Harapan (PKH), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Program Indonesia Pintar, Kredit
Usaha Rakyat (KUR) perlu dioptimalkan agar tepat sasaran dan harus adanya
keterbukaan alokasi dana yang di keluarkan oleh pemerintah terhadap
program-program tersebut.
4.
Perlu adanya koordinasi antara pihak
sekolah dengan orangtua peserta didik dalam mengawasi pergaulan dan tingkah
laku baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, sehingga prilaku peserta
didik dapat terkontrol serta terarah dengan baik.
5.
Perlunya peran semua pihak untuk
membantu mensosialisasikan arti pentingnya pendidikan bagi generasi muda guna
menciptakan generasi yang intelek dan mampu menghadapi tantangan globalisasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindak lanjut dari
proses pendidikan yang baik tentu akan berpengaruh besar terhadap kualitas
pendidikan. Pada dasarnya proses pendidikan merupakan salah satu langkah
konkret yang dapat di lakukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya manusia yang baik akan mampu meningkatkan
kesejahteraan berikut meningkatkan tarap hidupnya.
Pendidikan itu sendiri dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung, sehingga dalam hal ini semua pihak mempunyai
peranan untuk saling berpangku tangan guna menjaga keberlangsungan pendidikan
itu sendiri. Jika sudah tercipta kerjasama yang baik dari semua pihak, maka tantangan-tantangan
yang dirasa sukar untuk dicarikan solusi akan terselesaikan secara baik pula.
B. Saran
Menurut kami, masih
banyak hal yang perlu diperbaiki guna menciptakan proses pendidikan yang baik.
Apalagi tidak bisa kita hindari globalisasi menjadi tantangan nyata yang harus
dihadapi dengan kesiapan mental maupun bagaimana cara kita menyikapinya. Hal
ini akan erat kaitannya dengan peran semua unsur tatanan masyarakat.
Bukan tentang siapa
yang salah dan siapa yang benar tetapi bersama-sama ikut berperan dalam
memperbaiki situasi dan kondisi yang sudah ada menjadi lebih baik lagi.
Pengoptimalan rencana atau rancangan yang sudah ada pun merupakan salah satu
upaya yang tepat, tinggal bagaimana rancangan tersebut dapat tercapai tepat
pada sasaran.
DAFTAR PUSTAKA